Jumat, 19 September 2014

NGEBET PUNYA PACAR


Cerpen Karya Damayanti Childiesh
Cik……Cik….Cik suara percikan air yang membangunkan aku setiap pagi. Inilah aktivitas rutin nyokap setiap membangunkan aku sambil ngomel lalu berkata “Anak cewek ngak boleh bangun kesiangan karena nanti jadi perawan tua”. Sampai kata-kata itu aku hafal mati. Aku sering berfikir kenapa sih orang jaman dahulu selalu mengaitkan anak-anak mereka sama mitos yang ngak bermutu dan ngak jelas sehingga anak mereka minder sendiri.

Bete! Rini selalu bete’ dengan status jomblo yang melekat pada dirinya. Apalagi kalau malam minggu tiba, dia paling benci yang namanya malam minggu karena orang-orang pada pacaran, eh dia malah tinggal di rumah kayak orang bego. Rin…rin kenapa sih nasib kamu malang banget, “gerutuku dalam hati”.

Cewek….kalau boleh tahu sekarang sudah jam berapa yah? Kata seorang cowok yang menghampiriku dan membuatku jadi kaget sampai-sampai membuyarkan lamunanku. Dengan sedikit NEARFAST kuambil Handphone dari dalam tasku dan menyodorkannya ke cowok itu. “Terimah kasih” kata cowok itu sambil tersenyum padaku. Aku masih ingat cowok itu adalah salah satu cowok idolaku dikampus. Hem…enak kali yah kalau aku pacaran sama dia ”pikirku dalam hati”.

Tidak berapa lama, Rini merasa punggungnya di pukul seseorang. “Aduh apaan sih”? ia membalikkan badan dan langsung melihat dina yang tersenyum bego sambil marah-marah. Rin kamu budek yah? Kata dina sambil melotot. Enggak kok, emang kenapa? Jawab rini dengan ketus. Emang ngak tau kalau dosen tuh dari tadi masuk keruangan. Kata dina sambil menyeretku masuk keruangan.
Sepanjang mata kuliah IPA, herannya dina terus curhat sama aku. Ngak salah apa ini orang? Ternyata dia nyeret aku masuk keruangan Cuma untuk curhat doang bukan untuk belajar. “Nyesal deh ngak melanjutkan lamunanku tadi”, gerutuku dalam hati. Rin…! Kamu memang keterlaluan yah. Masa aku curhat kamu malah melamun sih, kata dina sambil mencubit pinggangku. Iya…iya aku ngerti kok “Sambil melempar senyuman manis pada dina”. Rin aku lagi FALLING IN LOVE nih sama seseorang kata dina dengan wajah yang berseri-seri. Siapa sih cowok itu sampai-sampai membuat muka temanku yang satu ini berubah warna seperti kepiting rebus? “ledek rini pada dina”.
Yah……! Ada deh, jawab dina. Yeh…! Nih orang curhat kok ngak tuntas. Din siapa sih nama cowok itu, aku kan jadi penasaran? “kata rini sambil memaksa-maksa”. Cowok itu anak kedokteran dan kalau ngak salah, salah satu teman kita naksir sama dia. Tunggu-tunggu “kata rini sambil berfikir”, jangan-jangan cowok itu DIKA yah? Kok kamu tahu. Yah…! Asal nebak aja, tapi benar kan? Iya….iya emang benar.

Dalam hati rini ingin rasanya ia memaki-maki dina. Hatinya sekarang hancur berkeping-keping, entah bagaimana lagi dia dapat menyatukan hatinya yang telah hancur. Niat jahat pun muncul di otaknya, untuk merebut dika dari dina. Dengan mata melirik, rini meminta nomor Handphone dika dengan alasan Cuma pengen ngerjain. Akhirnya dina pun memberikan nomor Handphone dika ke rini. Obrolan mereka pun berakhir setelah semua mata kuliah selesai.
Ketika sore hari menyambut, rini begitu sibuk mengutak-atik Handphonenya. Dia mengirim SMS romantis pada dika. Tapi sayang dika tidak merespon sms dari rini. “Semangat…semangat jangan menyerah’’, seruan rini dalam hati. Ketika malam telah sempurna dan pagi pun kembali menyambut dan memberi selamat pada dunia. Rini melangkahkan kaki ke kampus dengan wajah yang begitu berseri-seri.

Hey…kita jalan yuk hari minggu besok “kata rini sambil tersenyum pada lia dan dian. “It’s OK No Problem” jawab lia. Rini beralasan menjemput lia dan dian ditempat kostnya padahal dia Cuma pengen ketemu langsung sama dika dengan penampilan yang sempurna. Perasaan rini semakin menggebu, ingin rasanya hari yang dia tunggu telah tiba.

Hari-hari rini dilalui dengan berpose di depan cermin. Tiba-tiba saja dia tersentak , ternyata bunyi yang mengagetkan itu berasal dari Handphone yang tergeletak di atas meja.
“halo…Assalamu alaikum” waalaikum salam. Ada apa? Balas rini di balik handphone. “Sory rin kayaknya kita ngak jadi pergi besok. Emang kenapa? Rini pun membalasnya kembali. “aku ada acara keluarga. Oh…ngak apa-apa kok, jawab rini. Kemudian ditutupnya sekejap handphone rini dengan wajah kesal. Huh…gagal lagi deh “berontak rini”.
Berselang dua hari ketika rini berkunjung ke tempat kost temannya, idenya pun muncul untuk berkunjung ke kostnya lia padahal dia Cuma ingin ketemu dika saja. Dengan langkah tergesa-gesa dia ingin menaklukkan hati si dika. Setiba rini disana, herannya dika yang tidak pernah melirik rini di kampus tiba-tiba melototin rini tanpa berkedip. Walaupun pertemuan mereka itu Cuma sekejap, tapi tidak bisa dipungkiri kalau dika juga suka sama rini.
Handphone yang tergeletak diatas meja tiba-tiba berbunyi, ternyata itu SMS dari dika yang bertuliskan………
Ketika pandangan telah berlabuh pada satu hati
Paras wajahmu yang begitu indah selalu hinggap di otakku
Mungkin inilah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama
Dan itulah yang aku rasakan ketika pertama kali bertemu denganmu
Maka izinkanlah aku masuk kedalam hatimu. Rini………I LOVE U
Rasa gembira dan tawapun meluap dari mulut rini. Dengan tergesa-gesa rini membalas SMS dari dika dengan singkat yang bertuliskan……I LOVE U TO. Walaupun ia sadari dia hanya dijadikan yang kedua bagi dika tapi bagi rini punya pacar itulah yang terpenting. Meski harus BACKSTREET dan melukai perasaan temannya sendiri.

Sudah satu bulan rini dan dika pacaran tanpa sepengetahuan dina, mereka backstreet. Kebahagiaanku tidak bisa kulukiskan dengan sederet kata “ucap rini dalam hati”. Tanpa sengaja rini menoleh, dibalik jendela kelas ia mendapatkan pemandangan yang tak sedap di pandang. Orang yang selama ini jadi pujaan hatinya, dengan tega berselingkuh dengan orang lain. Air matapun mengalir tak terbendung. Tanpa pikir panjang rini memutuskan hubungannya dengan dika melalui via sms atau pesan singkat.
Dideretan kursi bagian depan, nampak rini yang sedang asyik dengan lamunannya “Rini lagi ngelamun yah? Sapa dina. Rini pun tersentak dengan kedatangan dina secara tiba-tiba. “Aduh……Bikin kaget aja, sory deh jawab dina. Rin…aku mau curhat nih sama kamu!!! Emang kamu punya masalah? “tanya rini”. Rin…aku sudah putus sama dika. Hah…putus? Jawab rini dengan kaget. Dia playboy, mata keranjang, tukang selingkuh, terlalu agresif, pokoknya dia nyebellin “kata dina sambil menyumpah-nyumpahin dika.

Tiba-tiba ada perasaan bersalah menyelusup kehati rini. Dia takut dina marah karena perbuatannya selama ini. Dia berpikir keras bagaimana caranya meminta maaf pada temannya. Akhirnya rini jujur dan mengakui kesalahannya. Dina menatap rini cukup lama sebelum menjawab sambil tersenyum ragu. “Rin, aku tahu kok kalau kamu itu pacaran sama dika di belakangku atau kata lainnya BACKSTREET. Kalau ngak salah aku dengar kata itu dari BRAD PITT, secara dia kan orang bule. Bisa aja loh bercandanya, “balas rini”.
Jangan khawatir aku ngak marah kok, tapi kesalahan kamu kali ini jangan sampai diulangi lagi “kata dina sambil menasehatiku”. Sory yah din aku ngelakuin semua ini karena aku ingin ngerasain yang namanya pacaran. Ternyata cinta itu menyakitkan , nyesal deh gue NGEBET PUNYA PACAR.

PROFIL PENULIS
Nama : Damayanti
Alamat : Jl. Barombong Bontopajja, Gowa, Sulawesi Selatan
Hoby : Membaca dan Traveling

Share This!



5 komentar: