Buat yang suka telat coba renungkan lagi !
Kupastikan jarum jam arlojiku menunjukan waktu yang
tepat,sambil terus melangkah aku
tersenyum bangga akhirnya aku bisa berangkat pagi juga. Namun aku sedikit
janggal menggapa waktunya tak mau berubah dari tadi jamnya tetap menunjukan
pukul enam, aku tersentak kaget ketika mengetahui ternyata arloji itu sudah tak
berfungsi lagi. Aaah sial pasti aku telat lagi, kurogoh saku rok abuku kuambil
ponsel yang selalu aku tengteng kemanapun, kulihat jam digital dilayar ponsel
itu dan “aish sial, udah mau setengah lapan lagi” tak ada cara lain lagi aku
harus ambil langkah seribu, yah mau bagaimana lagi mau naik angkot mana ada
yang lewaat jalur sini, naik ojegpun percuma saja karna pangkalan ojegnya sudah
terlewat masa iya aku harus kembali
lagi.
Dan benar saja, saat aku sudah sampai didepangerbang sekolah
pak Wahyu sudah menyambutku dengan raut wajah yang tak kuharapkan. Sambil
menenteng buku daftar keterlambatan siswa, ia mulai mengintrogasiku.
“kamu lagi kamu lagi, langganan banget telatnya. Coba saya
Tanya jam berapa sekarang Rifa ?”
“masih jam enam, pak ”
“Jam enam apanya, coba kamu lihat itu jam dinding. Kamu bisa
baca jam kan ?”
“Maaf pak, jam tangan saya mati pak saya kira masih jam
enam.” Aku tertunduk lesu, keringat masih terus saja membanjiri wajahku, nafasku
masih terus saja berpacu masih rasanya wajah ini belum cukup tebal untuk
menyembunyikan rasa Maluku. Hukuman telah menanti, entah keliling lapangan
sebanyak 10 x atau harus membersihkan
toilet.
Sudah dipastikan, aku tidak bisa mengikuti ulangan B.indonesia,
aku harus mengikuti ulangan susulan seorang diri. Seandainya aku bisa bangun
lebih pagi , seandainya aku tidak terlalu nyantai dirumah, seandainya aku lebih
teliti lagi dengan alojiku, aku tidak
perlu dihukum dan harusnya sekarang aku dikelas sedang mengerjakan soal ulangan
B.indonesia fikiran itu terus saja terngiang-ngian dikepalaku.
wahh eta mah dari kisah nyatanya ?
BalasHapusceritana teteh rifa :D
BalasHapusPengalaman tersebut pasti akan selalu teringat sampai kapanpun, apalagi setelah kita lulus nanti, pasti akan kangen dengan suasana tersebut :D
BalasHapus